Halaman

Rabu, 08 Juli 2015

Cabe

Cabe rawit, media tanam sekam bakar cocopeat, siram manual nutrisi hidroponik
Cabe keriting, media rockwoll dan hidroton, sistem wick
Bell papper, media hidroton, sistem wick sayang mati kahabisan air
aneka cabe ubur 2 bulan baru pindah tanam, media sekam bakar, cocopeat
umur 2 bulan, sistem air genang, media sekam bakar cocopeat
aneka cabe-cabean
daunnya subur
sudah muncul bakal bunga
daunnya bercorak
Tau kah kalian kalau menanam cabe itu susah? Yang gampang makannya apalagi kalau sudah jadi sambel.

Ada berbagai macam cabai, dari cabe besar, cabe keriting, cabe rawit, em itu yang banyak beredar dipasaran Indonesia.  Tapi tau kah kalian kalau masih banyak jenis cabe dengan bentuk dan warna unik. Ada beberapa pula yang fitetapkan sebagai cabe terpedas seperti bhut jolokia, scorpio trinidad, ada juga yang bentuknya aneh kaya cabe peter, yang warna warni juga ada seperti cabe rainbow, garda firework.

Saya awalnya semangat tanam cabe, voba yang lokal dulu, cabe keriting dan cabai rawit, udah umur sebulan eh tiba-tiba banyak trips nya, kena keriting daun, mati tiba-tiba juga ada. Hanya tersisa satu dua saja.

Saya masih penasaran, akhirnya saya semai beberapa lagi, kali ini tidak banyak, dan sistemnya saya ganti. Kalau sebelumnya pakai media sekam bakar cocopeat kali ini pakai sistem wick saja dengan media rockwoll, ternyata hasilnya gak jauh beda, apa yang salah ya??

Saya cari-cari tips penanaman tanaman cabe permusim, yang paling banyak menghadapu masalah adalah ketika musim hujan, tanaman kena busuk akar dan keriting daun, gara-gara ini juga petani banyak yang stress mencabuti tanaman cabenya berimbaslah hal itu pada harga cabe dipasar. Kalau sudah begitu bisa melonjak sampe lebih dari 50rb, bayangkan uang segitu hanya untuk buat beli cabe padahal kalau buat beli beras bisa untuk berapa kali makan tuh? Tapi kalau gak ada sambel gak enak juga ya makannya.

Tidak hanya melalui baca-baca artikel saya mencari tips menanam cabe, tapi tanya juga beberapa orang yang tanaman cabenya banyak dan hasilnya memuaskan, banyak yang menyarankan berbagai cara yaitu dengan bantuan obat-obatan kimia. Haduh saya baru pakai sekali sudah mau pingsan sama baunya, kapok pakai pestisida dan sebagainya. Akhirnya saya nekat eksperiment sendiri.

Tanaman cabe saya saya biarin keriting, yang disistem wick airnya tidak saya tambahi malah saya kurangi, tidak juga saya ganti, yang dipolibag pun tidak saya siram selama 3 hari, siram sedikit, biar kering beberapa hari baru siram lagi, pucuknya yabg keriting saya potong. Eh syukur-syukur ada beberapa yang tumbuh pucuknya lagi, sampai berbuah lagi. Ah siapa yang gak seneng coba hasil tanamnya mulai keliatan hasilnya.

Ternyata permasalahannya bukan sampai disitu saja, gak maukan kalau hanya berbuah satu atau dua buah perpohon, maunya yang banyak kalau perlu sampai sekilo, hahaha. Dapat tips yang oke banget menurut saya tapi banyak orang yang mengabaikan, kenapa gitu? Iyalah harus pindah tanam beberapa kali.

Akhirnya saya beranikan lagi semai aneka cabe, kali ini cabe improt eh import. Ada yang semai di sekam bakar ada yang semai di rockwoll. Untuk semai disekam bakar keuntungannya kelembaban lebih stabil jadi lebih cepat sprout, kalau di rockwoll agak lama sih tapi enak pas pindah tanam gak usah merusak akar.

Cabe yang telah berdaun dua dan berdiri tegak segera saya pindah ke cup es krim yang kecil, dikasih media sekam bakar dan cocopeat lalu diletakkan di talang air yang posisinyairing jadi kalau ada kelebihan air hanya menggenang disatu sisi saja, keuntungannya tinggal goyang talangnya, langsung kena ke dasar cup eskrimnya deh karena bawahnya sudah diberi lubang. Rawat dengan tidak memberi banyak air, boleh beri sedikit nutrisi hidroponik hingga berdaun 4, lalu pindahkan ke polibag ukuran 10x10 tari ditalang lagi siram hingga menggenang sekitar satu cm. Siram 3-4haru sekali. Gampang kan? Yang gak gampang adalah saya semai sampai lebih dari 50benih.

Tahapan pindah tanam tidak bergenti sampai disitu saja. Tanaman saya pindah lagi ke polibag ukuran 25x25 ketika telah berdaun 6-8 dan siram 2-3 hari sekali. Hasilnya Memuaskan. Daunnya lebar, batangnya tegab, pucuknya pun tumbuh dengan bagus.

Setelah pindah tanam terakhir apa yang saya lakukan? Hanya menunggu mereka berbunga, ketika sudah melihat bakal bunga maka segera siapkan pupuk buah, yang lebih enak yang semprot ke daun, kebetulan saya ada poc dari limbah tahu, pakai itu untuk semprot ke daun. Jadilah si buah berlomba-lomba tumbuhnya.

Itu sedikit pengalaman saya, yuk bertanam cabai...

Nadjhydro.blogspot.com
Dm shadaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelatihan hidroponik 2022

Pelatihan di RPTRA MENARA