Apa itu exudat tanaman? Exudat tanaman
adalah CO2 dan enzim tertentu yang dikeluarkan tanaman akibat dari perombakan
CO2 tersebut. Exudat tersebut bukan
dikeluarkan melalui stomata melainkan melalui akar, sehingga akan masuk ke
dalam air dan tidak digunakan kembali
oleh tanaman jika tanaman ditanam dengan metoda hidroponik, tetapi jika tanaman
ditanam di tanah maka akan diolah kembali oleh bakteri decomposer.
Tanaman tidak hanya melakukan
proses fotosintesis tetapi juga melakukan respirasi, yaitu peristiwa
teroksidasinya (menghirup oksigen) glukosa or glikogen menjadi energi yang
kemudian energi tersebut digunakan untuk pembentukan sel. Berbeda dengan fotosistesis yang dilakukan
pada siang hari, proses respirasi ini dilakukan sepanjang hari. Respirasi inilah
yang menghasilkan exudat/sampah.
Mengapa kita sebagai orang yang menggeluti dunia
tanaman khususnya dengan metode hidroponik harus tau mengenai exudat tanaman? Pengetahuan
tersebut tentu saja sangat berguna bagi kita dan sangat behubungan dengan
penggantian air tandon nutrisi.
Tanaman pada fase semai hingga remaja yang memiliki
sedikit perakaran dan daun maka penyerapan nutrisi dan pengeluaran zat exudat
lebih sedikit jadi penggantian air nutrisi bisa lebih lama misal seminggu
sekali, sedangkan pada tanaman dewasa respirasi dan fotosintesa terjadi lebih
besar dan akan banyak eksudat yg dihasilkan. Pada tanaman yang memiliki daun lebar dan tipis maka fotosintesa
dan respirasinya pun semakin cepat dan efeknya cepat ganti air. Disamping itu
tanaman juga lebih banyak mengambil unsur ion positif hal ini menyebabkan
ketidakseimbangan ion dalam air, artinya ion negatif banyak diserap oleh
tanaman dan menyisakan banyak ion positif yang mengakibatkan ph air akan
bergerak kearah basa serta penyerapan unsur hara menjadi tidak stabil.
Mengapa harus diganti? Mengapa tidak ditambahkan
saja?
Air yang tersisa ditandon
biasanya ada pergeseran PH menjadi basa
artinya karena terjadi ketidakseimbangan nutrisi. Air tendon yang hanya diencerkan
saja dan ditambah pekatan nutrisi maka
kandungan ion pun tidak seimbang dan berefek tanaman lambat pertumbuhannya.
Bagi penggiat hidroponik tentunya
harus banyak belajar dan mengamati, agar tidak boros nutrisi dan air, kita
harus bisa memperkirakan berapa banyak air yang digunakan dan yang tersisa,
agar tanamanpun cukup kebutuhan nutrisinya.