Halaman

Jumat, 30 Januari 2015

Exudat Tanaman dan Penggantian Air Nutrisi

Apa itu exudat tanaman? Exudat tanaman adalah CO2 dan enzim tertentu yang dikeluarkan tanaman akibat dari perombakan CO2 tersebut.  Exudat tersebut bukan dikeluarkan melalui stomata melainkan melalui akar, sehingga akan masuk ke dalam air dan  tidak digunakan kembali oleh tanaman jika tanaman ditanam dengan metoda hidroponik, tetapi jika tanaman ditanam di tanah maka akan diolah kembali oleh bakteri decomposer.
Tanaman tidak hanya melakukan proses fotosintesis tetapi juga melakukan respirasi, yaitu peristiwa teroksidasinya (menghirup oksigen) glukosa or glikogen menjadi energi yang kemudian energi tersebut digunakan untuk pembentukan sel.  Berbeda dengan fotosistesis yang dilakukan pada siang hari, proses respirasi ini dilakukan sepanjang hari. Respirasi inilah yang menghasilkan exudat/sampah.
Mengapa kita sebagai orang yang menggeluti dunia tanaman khususnya dengan metode hidroponik harus tau mengenai exudat tanaman? Pengetahuan tersebut tentu saja sangat berguna bagi kita dan sangat behubungan dengan penggantian air tandon nutrisi.
 Tanaman pada fase semai hingga remaja yang memiliki sedikit perakaran dan daun maka penyerapan nutrisi dan pengeluaran zat exudat lebih sedikit jadi penggantian air nutrisi bisa lebih lama misal seminggu sekali, sedangkan pada tanaman dewasa respirasi dan fotosintesa terjadi lebih besar dan akan banyak eksudat yg dihasilkan. Pada tanaman yang  memiliki daun lebar dan tipis maka fotosintesa dan respirasinya pun semakin cepat dan efeknya cepat ganti air. Disamping itu tanaman juga lebih banyak mengambil unsur ion positif hal ini menyebabkan ketidakseimbangan ion dalam air, artinya ion negatif banyak diserap oleh tanaman dan menyisakan banyak ion positif yang mengakibatkan ph air akan bergerak kearah basa serta penyerapan unsur hara menjadi tidak stabil.
Mengapa harus diganti? Mengapa tidak ditambahkan saja?
Air yang tersisa ditandon biasanya ada pergeseran  PH menjadi basa artinya karena terjadi ketidakseimbangan nutrisi. Air tendon yang hanya diencerkan saja dan ditambah pekatan nutrisi  maka kandungan ion pun tidak seimbang dan berefek  tanaman lambat pertumbuhannya.

Bagi penggiat hidroponik tentunya harus banyak belajar dan mengamati, agar tidak boros nutrisi dan air, kita harus bisa memperkirakan berapa banyak air yang digunakan dan yang tersisa, agar tanamanpun cukup kebutuhan nutrisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pelatihan hidroponik 2022

Pelatihan di RPTRA MENARA